Setiap perencanaan pembangunan wilayah membutuhkan batasan praktikal yang dapat digunakan secara operasional untuk mengukur tingkat perkembangan wilayahnya.
Oleh karena itu diperlukan indikator atau tolok ukur keberhasilan tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan. Pembangunan yang saat ini populer dilaksanakan adalah pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Beberapa kalangan menyebutkan bahwa tujuan pembangunan berkelanjutan terbagi atas tujuan ekonomi, tujuan sosial, tujuan budaya dan tujuan ekologi.
Culture – ecology interface yaitu pembangunan berkelanjutan merupakan fungsi yang terintegrasi dari nilai-nilai budaya yang menyatu terhadap ekosistem. Indikator yang termasuk dalam hal ini adalah ukuran perubahan etika lingkungan, komitmen untuk menjaga keseimbangan political cultural dan eco tourism.
Dalam hal ini, nilai kultural ekonomi bernilai lebih tinggi.
Economy – ecology interface yaitu menggambarkan fungsi tujuan di dalam termin dari nilai-nilai ekonomi dan cost benefit analysis. Contoh dari indikator pembangunan berkelanjutan ini adalah kesuburana tanah, keragaman budaya, dan kesehatan ekosistem sebagai indikator kualitas lingkungan.
Definisi Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
Namun ambang batas ini tidak bersifat absolut, melainkan fleksibel yang bergantung pada kemampuan biosfer untuk menerima dampak kegiatan manusia.
pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan
Definisi pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan merupakan pembangunan yang meminimalkan penggunaan sumberdaya dan meningkatkan entropy bumi.
Baca juga : Pengertian Pembangunan Berkelanjutan Menurut Para Ahli
Pertimbangan dalam Penyusunan Indikator Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
Beberapa pertimbangan dalam penyusunan indikator pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan adalah sebagai berikut :
Kesederhanaan yaitu indikator akhir harus sederhana.
Skop yaitu meliputi seluruh aktivitas manusia yang terkait dengan ekonomi dan lingkungan, dan overlap antar masing-masing indikator harus seminimal mungkin.
Kuantifikasi yaitu elemennya harus dapat diukur.
Pengukuran yaitu elemen harus dapat diamati untuk menunjukkan kecenderungan.
Sensitivitas yaitu indikator yang terpilih cukup sensitif terhadap perubahan karakteristik lingkungan.
Batas waktu yaitu frekuensi dan lingkup elemen harus dapat menunjukkan identifikasi waktu dari kecenderungan yang ada.
Dari berbagai pendekatan tersebut, maka ada 3 kelompok cara untuk menetapkan indikator pembangunan terutama pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan yaitu :