Indonesia adalah negara kepulauan, terdiri atas 5 pulau besar, ratusan pulau sedang serta ribuan pulau kecil. Ribuan pulau ini dipersatukan laut dan angkasa menjadi negara kesatuan Republik Indonesia. (Warpani, 1997)
Rentang wilayah negara mengharuskan sistem transportasi darat, laut dan udara secara terpadu untuk mewujudkan sistem angkutan nasional yang andal, efektif dan efisien. Setiap alat transportasi memiliki karakter khas, keunggulan dan kelemahannya.
Tingkat Keselamatan Transportasi di Indonesia
Dalam Bab I UU No. 22 tahun 2009, keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan diartikan sebagai suatu keadaan tehindarnya setiap orang dari resiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan dan/atau lingkungan. Keselamatan transportasi di Indonesia nampaknya masih menjadi perhatian besar. Tingginya tingkat kecelakaan menjadi penyebabnya. Isu yang menjadi penyebab tingginya tingkat kecelakaan tersebut di antaanya adalah isu sumber daya manusia (human resources issues), isu utama (main issues), isu fasilitas (facility issues), isu infrastruktur (infrastructure issues). (http://www.dephub.go.id/)
Alat Transportasi Darat di Indonesia
Alat transportasi darat dalam sistem angkutan di Indonesia terdiri atas angkutan jalan, angkutan jalan rel serta angkutan sungai, danau dan penyeberangan. Jaringan perangkutan darat tersusun dalam suatu jaringan pelayanan yang menghubungkan seluruh pusat kegiatan di wilayah perkotaan maupun perdesaan. Dalam seluruh sistem yang terdiri atas matra darat, laut dan udara, jaringan angkutan darat menjadi titik simpul antar alat transportasi yang vital sekaligus menjadi mata rantai awal/akhir alat angkutan laut dan udara pada titik terminal yang semuanya di daratan.
Transportasi di Kota Jakarta
Kota Jakarta sebagai ibukota negara dengan beragam aktivitas yang tentunya melibatkan banyak sekali individu dalam sistem yang berlaku di dalamnya. Daerah hinterland yang menjadi tujuan untuk bertempat tinggal adalah Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Bodetabek). Penduduk pinggiran dalam melakukan aktivitas kesehariannya termasuk kedalam kelompok penglaju (commuter).